Azrun Al Ahsan (ajrun), http://ajrunwijayaputra.blogspot.com/?m=1

Jumat, 24 Agustus 2018

TERLALU INDAH UNTUK MENJADI KENYATAAN

Mendekap rasa yang ada dan berharap sang waktu yang akan menjembatani dengan warna kerinduan yang berkaca pada ingatan.

Rindu tersimpan di sudut hati, dalam kembara yang panjang menjadi sebuah memory bersama ilusi.

Kamis, 23 Agustus 2018

KESERAKAHAN BUKAN PERSOALAN KEUANGAN

Pesan ini ditunjukan khusus untuk orang-orang yang gila hormat, dengan kekuasaan yang membangkang  untuk mengatur, mengurus, mengkuras dan mengendali orang-orang semaunya dengan keserakahan berlumuran darah hasil didikan turunan firaun. Karena disebabkan merasa telah sukses dalam segala jurus. Tanpa mengenal malu, tanpa pendidikan dengan ahlak yang baik, namun merasa berpendidikan juga sok-berahlak baik.

sayang sekali. Bersok ahlak baik baru dapat belajar kebaikan. Dan berlaga berpendidikan baru dapat didikan.

Sungguh sayang, yang semacam inilah yang patut dikasihani juga patut dikatakan jahat perangai dan ahlaknya, buruk watak dan tabiatnya, rendah jiwa dan hina budi pekertinya.
Ini mungkin disebabkan karena dahulunya tidak memperhatikan pendidikan jiwanya lebih dulu, tidak ingin membersihkan jiwa dan hatinya dengan berbagai kesungguhan dan latihan batiniah, sehingga akhirnya jauhar jiwanya itu menjadi amat kotor dan banyak nodanya.

Oleh sebab itu, sekiranya ia memperdalam sesuatu ilmu pengetahuan, maka bertemulah ilmu itu dalam kalbunya pada suatu tempat yang kotor pula. Dan oleh sebab itu lalu tidak lejatlah buah yang dikeluarkan dari ilmu yang dimilikinya itu, bahkan tidak ada bekas kebaikannya sama sekali.

Dengan begitu, perumpamaannya bagai pohon yang telah layu disiram hujan kemudian pohon tersebut kembali subur yang sebagaimana mestinya pohon pahit dapat menambah kepahitannya, sedang yang mestinya manis dapat menambahkan kemanisannya. Begitulah perumpamaan dalam hal ini.





Senin, 23 Januari 2017

BERGELAR TINGGI MENANTIKAN ALAM KUBURAN

1. Fungsi Ilmu dan Pengetahuan.

Ilmu dan pengetahuan adalah serangkaian  yang saling terikat antara satu dengan yang lain (saling berhubung).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan tidak akan hilang dan kurang untuk dibagi, tapi akan menjadi parah dan tidak saling berhubung bahkan tidak berguna  bila hanya untuk diri sendiri hingga terbawah sampai tingkat yang menantikan kepikunan yang membaur alam kuburan.

Lebih dari itu. Ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan selama hidup digunakan untuk diri sendiri, namun tidak untuk mengintropeksi. Baik diri sendiri maupun keluarga.!
Maka hilanglah saling berhubungnya antara ilmu dan pengetahuan selama hidup itu. Dengan menjalankan pada suatu tempat yang salah. Dan seakan-akan adamu beserta dengan ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan lebih berarti adanya orang-orangan.

Mengingat hal itu, maka Emosi berarogansi keegoisan tidak akan pernah membantu diri menemukan hal yang positif tetapi akan menjadikan hal yang pasif, jikalau tidak pernah menegur dan hanya mengikuti serta membenarkan keluarga terutama orang tua, dan saudara yang mengatakan dan melakukan hal yang salah, seperti halnya 1+1=5 maka sia-sialah Ilmu dan Pengetahuan yang digelarkan itu menjadi pasif dan/atau koslet. Dengan kata lain. Kepintaran bernalar keegoisan dengan kedunguan amatiran otak koslet yang telah digelarkan terdahulu sejak dulu kini bergulat rasa melilit dalam rongga dada menyesak nafas roh ruas kenuranian berbalut keserakahan berlumuran darah kerakusan didikan pembangkang kerasukan setan berlaga manusia yang berilmu.

Sembari pun bertanya dengan berbalik liberal. Mengapa mesti terjadi perselisihan karena material duniawi kalau ada yang pintar, berilmu dan serta berpengetahuan yang telah digelarkan dengan gelar tinggi terlebih dahulu sejak dulu.???





Kamis, 17 April 2014

Azrun Al Ahsan











Persahabatan sering berakhir dengan cinta...
Tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan persahabatan...
=============================


ajrunajrun19@gmail.com