Azrun Al Ahsan (ajrun), http://ajrunwijayaputra.blogspot.com/?m=1

Senin, 23 Januari 2017

BERGELAR TINGGI MENANTIKAN ALAM KUBURAN

1. Fungsi Ilmu dan Pengetahuan.

Ilmu dan pengetahuan adalah serangkaian  yang saling terikat antara satu dengan yang lain (saling berhubung).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan tidak akan hilang dan kurang untuk dibagi, tapi akan menjadi parah dan tidak saling berhubung bahkan tidak berguna  bila hanya untuk diri sendiri hingga terbawah sampai tingkat yang menantikan kepikunan yang membaur alam kuburan.

Lebih dari itu. Ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan selama hidup digunakan untuk diri sendiri, namun tidak untuk mengintropeksi. Baik diri sendiri maupun keluarga.!
Maka hilanglah saling berhubungnya antara ilmu dan pengetahuan selama hidup itu. Dengan menjalankan pada suatu tempat yang salah. Dan seakan-akan adamu beserta dengan ilmu dan pengetahuan yang telah digelarkan lebih berarti adanya orang-orangan.

Mengingat hal itu, maka Emosi berarogansi keegoisan tidak akan pernah membantu diri menemukan hal yang positif tetapi akan menjadikan hal yang pasif, jikalau tidak pernah menegur dan hanya mengikuti serta membenarkan keluarga terutama orang tua, dan saudara yang mengatakan dan melakukan hal yang salah, seperti halnya 1+1=5 maka sia-sialah Ilmu dan Pengetahuan yang digelarkan itu menjadi pasif dan/atau koslet. Dengan kata lain. Kepintaran bernalar keegoisan dengan kedunguan amatiran otak koslet yang telah digelarkan terdahulu sejak dulu kini bergulat rasa melilit dalam rongga dada menyesak nafas roh ruas kenuranian berbalut keserakahan berlumuran darah kerakusan didikan pembangkang kerasukan setan berlaga manusia yang berilmu.

Sembari pun bertanya dengan berbalik liberal. Mengapa mesti terjadi perselisihan karena material duniawi kalau ada yang pintar, berilmu dan serta berpengetahuan yang telah digelarkan dengan gelar tinggi terlebih dahulu sejak dulu.???





Tidak ada komentar:

Posting Komentar